Sabtu, 12 Mei 2012

Kelompok-kelompok Sosial


A. Pengertian Kelompok Sosial
Manusia dilahirkan seorang diri akan tetapi membutuhkan orang lain untuk terus hidup. Seorang manusia tidak akan bisa hidup sendiri tanpa orang lain, karena manusia itu sendiri mempunyai kemampuan yang terbatas. Tidak seperti hewan yang memiliki alat-alat fisik untuk dapat hidup sendiri. Manusia tidak memiliki alat-alat fisik tersebut, melainkan manusia memiliki akal pikiran yang tidak dimiliki hewan.
Dalam menjalankan kehidupan, kegiatan manusia akan meinmbulkan kelompok-kelompok sosial. Kelompok-kelompok sosial tersebut merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama. Kumpulan manusia tersebut akan dikatakan kelompok sosial, jika memenuhi persyaratan tertentu, antara lain :
1.      Adanya kesadaran pada seperti anggota kelompok dari kelompok yang bersangkutan.
2.      Adanya hubungan timbul balik antara anggota yang satu dengan anggota lainnya.
3.      Suatu faktor yang dimiliki bersama sehingga hubungan antara mereka bertambah erat.
4.      Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola berprilaku.
5.      Bersistem dan berproses.
Dengan demikian kelompok sosial dapat dikatakan sebagai kumpulan dari individu-individu yang memiliki pola perilaku dan saling berhubungan serta berinteraksi, hingga diantara mereka memiliki hubungan erat dan bahkan timbul adanya perasaan bersama.
B. Tipe – tipe Kelompok Sosial
1. In-Group dan Out-Group
Kelompok sosial merupakan tempat dimana individu mengindentifikasi dirinya sebagai in-groupnya. Out-group diartikan oleh individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in-groupnya. Sikap out-group selalu ditandai dengan suatu kelainan yang berwujud antipasti. In-group dan out-group atau perasaan dalam serta luar kelompok dapat merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan etnosentrisme. In-group adalah kelompok sosial dimana individu mengindentifikasikan dirinya. Out-group adalah kelompok yang oleh individu diartikan sebagai lawan in-groupnya.
2. Kelompok Primer (Primery Group) dan Kelompok Sekunder (Secondary Group)
a. Kelompok Primer
           
Adalah kelompok-kelompok yang ditandai dengan adanya interaksi antar anggota yang terjalin lebih intensif, lebih erat, dan lebih akrab. Sifat dalam kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Contoh kelompok primer antara lain : keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar d an lain-lain.
b. Kelompok Sekunder
           
Pada kelompok sekunder, diantara kelompok terdapat hubungan tak langsung, formal, dan kurang bersifat kekeluargaa. Diantara anggota kelompok yang satu dengan yang lain bahkan tidak saling mengenal, dan tidak akrab, sifatnyapun tidak permanen. Contoh dari kelompok sekunder, antara lain : partai politik, perhimpunan serikat kerja, organisasi profesi, dan lain-lain.
3. Paguyuban (Gemeinschaft) dan  patembayan (Gesekkschaft)
a. Paguyuban
            Adalah bentuk kehidupan bersama di mana anggota-anggotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan rasa kesatua batin yang memang telah dikodratkan. Hubungan seperti ini dapat dijumpai dalam keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga dan sebagainya.
            Pada kehidupan paguyuban cenderung lebih mementingkan nilai-nilai dan norma kebudayaan daripada peraturan-peraturan yang bersifat individualis. Ini berarti kepentingann-kepentingan pribadi harus dinomor duakan setelah kepentingan-kepenntingan kelompok. Kehidupan paguyuban biasa dijumpai pada masyarakat desa.
b. Patembayan
            Merupakan ikatan lahir yang bersifat okok untuk jangka waktu yang pendek, bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran waktu terbatas, bersifat pamrih ekonomis. Bentuk Patembayan terutama terdapat di dalam hubungan perjanjian yang berdasarkan ikatan timbalbalik, misalnya ikatan antar pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.
            Pada kehidupan Patembayan terdapat hubungan yang telah diperhiungkan untung dan ruginya dalam setiap perjanjian kerjasama. Dari sinilah terdapat spesialisasi kerja atau pembagian tugas, setiap tindakan selalu berdasarkan pada alasan kepentingan pribadi.
4. Formal Group dan Informal Group
a. Formal Group
Adalah kelompok-kelompok yang mempunyai peraturan-peraturan yang tegas dan denga sen gaja diciptaka oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan di antara anggota-anggotanya. Kelompok formal memiliki pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu. Contoh dari kelompok formal antara lain : OSIS, partai politik, BEM, dan lain-lain.
b. Informal Group
Adalah kelompok-kelompok yang tidak memiliki struktur organisasi terentu atau pasti. Kelompok-kelompok tersebut pada umumnya terbentuk karena adanya pertemuan-pertemuan yang berulang kali dan hal tersebut menjadi dasar bagi bertemunya kepentingan-kepentingan dan pengalaman-pengalaman yang sama. Contoh dari kelompok informal adalah teman sepermainan atau persahabatan.
5. Membership Group dan Reference Group
          Pembedaan antara membership group dengan reference group berasal dari Robert K. Merton. Membership group merupakan kelompok dimana setiap orang secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Kelompok bukan anggota dapat pula dipecah-pecah atas beberapa katagori :
1.      Orang yang bukan anggota suatu membership group yang tidak memenuhi syarat dibedakan dari bukan anggota yang memenuhi syarat.
2.      Sikap terhadap keanggotaan kelompok.
3.      Kelompok terbuka dan kelompok tertutup.
4.      Ukuran waktu bagi bukan anggota.

Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang untuk membentuk pribadi dan prilakunya. Robert K. Merton dengan menyebut beberapa hasil karya Harrold H. Kelley, Shibutani, dan Ralph H. Turner mengemukakan adanya dua tipe umum reference group, yakni :
1.      Tipe normatif yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.
2.      Tipe perbandingan yang merupakan pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya. 
6. Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
Kelompok-kelompok sosial yang tidak teratur pada dasarnya dapat dimasukkan kedalam dua golongan besar yaitu kerumunan dan publik.
1. Kerumunan
Kerumunan adalah individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan terjadi pada saat yang bersamaan.  Ukuran utama adanya kerumunan adalah kehadiran orang-orang secara fisik. Artinya, interaksi didalamnya bersifat spontan dan tidak t erduga.
Kingsley Davis membedakan bentuk-bentuk umum dari kerumunan dalam tiga bentuk yaitu:
1.      Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial.
a.        Khalayak penonton atau pendengar yang formal. Contohnya penonton-penonton film dan orang yang menghadiri khotbah keagaman.
b.        Kelompok ekspresif yang telah direncanakan. Contohnya orang yang berpesta.

2.      Kerumunan yang bersifat sementara
a.        Kumpulan yang kurang menyenangkan, adalah orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis dan sebagainya.
b.        Kerumunan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik, yaitu orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya.
c.        Kerumunan penonton yang terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu.

3.      Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum
a.        Kerumunan yang bertindak emosional bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku.
b.        Kerumunan yang bersifat immoral, bertentangan dengan norma-norma masyarakat.
2. Publik
            Publik sering jua disebut khalayak umum atau khalayak ramai. Publik bukanlah kelompok yang utuh ataupun merupakan kesatuan. Pada khalayak ramai interaksi di antara individu yang lainnya adalah dilakukan secara tidak langsung yakni melalui media komunikasi. Misalnya : majalah, surat kabar, radio, televisi, dan lainnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Search

HTML Free Code